Aku dan kamu
Perkenalan kita sederhana. Dari saat kau melempar senyuman, aku tau duniaku akan dilanda kekacauan, sejak itu yang ada hanya sunyi, dan dirimu hadir sebagai satu-satunya bunyi.
Pertemuan kita selalu singkat. Kita pun mencoba menjalani dengan segenap yakin, yang kita anggap tidak mungkin. Dan ketidakmungkinan itu sempat membuatku ingin mengaku kalah, namun anehnya kita selalu saja kembali di tempat yang sama, saling berhadapan dengan debar yang tidak juga mereda. Itulah kenapa aku tidak mau mundur, hatimu keras kepala, aku pun juga. Kita menjelma dua orang pejuang yang saling mendekap erat ketika hari terlalu berat. Jarak kita memang terlampau jauh, namun detak kita teramat dekat.
Kita memang tak bisa memilih untuk siapa hati dijatuhkan, tapi kita selalu bisa memilih untuk tinggal atau meninggalkan.
Maaf, dunia membentukku menjadi rumit, tapi tolong jangan pamit. Karna dengan cara yang sederhana kau membuatku lebih baik dari sebelumnya.
Katakan padaku tentang saat-saat buruk, bagian-bagian yang remuk, tentang hal-hal yang mengerikan dan rasa sakit yang selalu kau hadapi sendirian.
Bawa aku lebih dalam, lebih jauh, singkapkan seluruh kekhawatiran, semua ketakutan, dan biarkan aku membersamaimu. Seperti bulan yang dengan setia mengiringi kegelapan.
Dahulu aku memilih hanya untuk singgah, sekarang aku memilih untuk menjadikanmu rumah.
Maka setiap kali ingin menyerah, ingat lagi sudah sejauh apa kita melangkah.
Komentar
Posting Komentar